Bisnis  

Mengenal Peluang dan Resiko Usaha Rongsokan yang Wajib Diketahui

Mengenal Peluang dan Resiko Usaha Rongsokan yang Wajib Diketahui

Pernah kepikiran apa fungsi barang rongsokan yang sudah tidak berguna lagi? Ternyata meskipun disebut sebagai barang rongsokan dan tidak berguna lagi, ada orang yang memulai bisnis barang rongsokan. Setiap usaha pasti memiliki peluang dan resikonya tersendiri. Oleh karena itu kali ini mari bahas peluang dan resiko usaha rongsokan.

Meskipun memiliki resiko, bisnis rongsokan ini tetap memiliki peluang keuntungan yang cukup tinggi. Buktinya ada beberapa orang yang sukses menjadi pebisnis barang rongsokan. Bagi yang tertarik untuk memulai bisnis barang rongsokan ini, simak dulu peluang dan juga resikonya di bawah ini:

Peluang Bisnis Rongsokan

Sebelum memulai bisnis, tentunya harus memperhatikan dulu peluang keuntungan yang akan didapatkan, termasuk untuk bisnis rongsokan ini. Beberapa orang mungkin heran bagaimana cara bisnis rongsokan ini bisa berjalan karena siapa yang membutuhkan barang rongsokan? Nyatanya ada banyak orang yang tertarik untuk membeli barang rongsokan.

Hal ini dikarenakan masih banyak barang rongsokan yang bisa didaur ulang, contohnya adalah botol plastik, besi, kaleng, dan lainnya. Barang-barang ini bisa dijual lagi ke orang-orang yang membutuhkan barang rongsokan. Contohnya adalah tempat usaha daur ulang atau bandar pengepul barang rongsokan.

Jadi, jika ingin memulai bisnis ini, bisa coba beli barang rongsokan ke pemulung atau pengumpul barang bekas secara langsung. Setelah itu jual kembali barang tersebut ke bandar penampung barang rongsokan. Dari hasil jual tersebut, tentu akan didapatkan keuntungan. Dilansir dari berita lokal, ada orang yang sukses mendapatkan keuntungan hingga 300 juta dengan bisnis rongsokan ini.

Resiko Bisnis Rongsokan

Setelah mengetahui peluangnya, saatnya mengetahui resiko usaha rongsokan. Jadi meskipun ada kesempatan, tetap ada resiko dan kerugian yang kemungkinan terjadi saat menjalani usaha ini.

1. Tidak Memiliki Pelanggan Tetap

Resiko yang pertama adalah tidak memiliki pelanggan tetap. Hal ini mungkin hanya berlaku bagi para pemula yang baru memulai bisnis ini. Karena untuk mencari pelanggan yang ingin membeli rongsokan ini cukup sulit karena tingkat persaingan yang tinggi. Jadi, meskipun ada peluang, ada banyak juga saingan yang juga menjual barang rongsokan.

2. Bersifat Musiman

Resiko lainnya lagi adalah usaha rongsokan ini hanya bersifat musiman, jadi barang rongsokan ini tidak bisa selalu terjual dengan cepat. Ditambah lagi tidak semua barang rongsokan ini bersifat layak pakai. Beberapa orang tentu ingin membeli barang rongsokan yang bisa dipakai dan digunakan kembali.

Ditambah lagi jika sedang musim hujan, maka akan sulit mencari barang rongsokan baru. Beberapa barang rongsokan seperti kardus dan kertas tentu akan sulit ditemukan jika sedang musim hujan. Selain kardus dan kertas, besi juga bisa jadi rusak jika terkena hujan. Meskipun bersifat musiman, usaha ini tetap bisa dilakukan saat tidak hujan.

3. Sering Diremehkan

Resiko yang ini lebih bersifat sosial yaitu sering diremehkan orang lain. Saat ini masih banyak orang yang merendahkan pekerjaan orang lain, termasuk untuk usaha barang rongsokan ini. Usaha barang rongsokan ini dianggap rendah dan dianggap pekerjaan yang kurang berkualitas karena hanya bergantung pada barang bekas saja.

Bahkan tidak sedikit juga orang yang menyebut pekerjaan ini sebagai fakir. Hal ini dikarenakan harus mengumpulkan barang rongsokan yang dianggap tidak bernilai lagi. Meskipun demikian, jangan putus asa karena yang terpenting adalah usaha tersebut halal dan bisa menghasilkan. Jadi, meskipun sering diremehkan yang terpenting adalah keuntungan dari bisnis ini.

Itulah sedikit pembahasan tentang peluang dan resiko usaha rongsokan. Meskipun sering diremehkan, usaha ini tetap menjanjikan dan bisa dijadikan pekerjaan tetap. Yang terpenting adalah harus bertekad, memiliki modal dan berani menghadapi resiko. Karena pada kenyataannya usaha barang rongsokan ini tetap bisa berjalan dan tetap diminati oleh banyak orang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *